Burung yang suka berjumpalitan, salto, sering menjadi problem tersendiri. Burung yang suka salto ini kebayakan adalah cendet atau pentet, kacer dan ciblek. Meski demikian ada juga burung murai batu, cucak ijo dan burung-burung jenis lainnya yang punya kebiasaan salto.
Berdasar pengalaman selama ini dan juga
referensi yang ada, burung mempunyai kebiasaan salto adalah, pertama,
karena stres; dan kedua karena adanya gangguan keseimbangan (vestibular
system).
Salto karena stres
Awal pertama burung salto adalah ketika
dia stres karena dikurung dalam sangkar. Ketika dia berusaha untuk
mencari celah untuk keluar, burung sadar untuk terbang ke arah samping
tidak memungkinkan. Oleh karena itu dia mencoba terbang ke arah atas.
Kebiasaan mendongak-dongak dan dilanjutkan dengan mencoba menerbos
terbang ke atas tetapi tertahan atap sangkar ini, menyebabkan dia harus
memutar badan (salto) untuk mendapatkan lagi keseimbangan tubuh saat
hinggap lagi di tangkringan.
Semakin banyak mendapat stres, semakin
banyak pula dia melakukan salto. Kebiasaan ini berlanjut meskipun dia
sudah dalam kondisi jinak dan mapan. Biasanya, kesukaan untuk salto ini
muncul ketika dia mendapat tekanan (stres), baik itu ketika diadu atau
ketakutan pada sesuatu hal di lingkungan di mana dia berada.
Burung-burung yang suka salto dikarenan
stres adalah burung-burung hasil tangkapan hutan. Burung-burung
tangkapan hutan pada awalnya selalu berontak ketika mulai dikurung. Dia
akan mencoba menerobos celah mana saja yang memungkinkan dia untuk
lepas, termasuk ke arah atas. Dan karena hal seperti yang saya sebutkan
di bagian atas, dia punya kebiasaan salto yang terbawa sampai ketika dia
sudah mapan dan jinak.
Sementara itu burung hasil penangkaran
jarang sekali memiliki kebiasaan salto. Kalau ada burung hasil
penangkaran yang suka salto, maka penyebabnya bisa diduga adalah karena
adanya gangguan keseimbangan. Hal ini akan saya bicarakan di bagian
bawah.
Pencegahan dan pengobatan salto karena stres
Pencegahan agar burung tidak salto yang
disebabkan stres adalah dengan menutup bagian atas sangkar ketika kita
mendapatkan burung baru, terutama ketika kita mulai melatih
menjinakkannya. Untuk masalah penjinakan, silakan baca artikel “Cara menjinakkan burung.”
Sedangkan untuk menghilangkan kebiasaan
burung salto yang awalnya disebabkan stres, hampir bisa dikatakan tidak
mungkin. Namun demikian bisa dicoba dengan cara selalu menutup bagian
atas dengan kain atau bahan apa saja yang penting sangkar bagian atas
tertutup.
Bisa juga dilakukan penambahan
tangkringan yang cenderung mempet ke atap sangkar sehingga tidak ada
ruang yang memungkinkan burung untuk salto. Jika memang sudah
keterlaluan, bisa dicoba dengan cara mengumbarnya di sangkar besar
sampai dia memasuki masa mabung. Ketika memasuki masa mabung, burung
mulai dipindah ke sangkar kecil dan lakukan terapi mabung total.
Namun demikian tidak ada jaminan hal itu
akan menghentikan kebiasaan salto pada burung. Tetapi tidak ada salahnya
Anda coba berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan.
Salto karena gangguan keseimbangan
Burung yang mempunyai kebiasaan salto
karena gangguan keseimbangan disebabkan ada infeksi di pusat
keseimbangan yang ada di bagian dalam telinga. Untuk masalah ini, Anda
bisa membaca artikel “Kepala burung memutar, leher terpelintir, kaki sempoyongan, mengapa?”.
Pada kondisi akut, serangan pada gangguan
keseimbangan ini bukan hanya menyebabkan burung salto, kadang kepala
burung memutar-mutar. Dalam kondisi ini, biasanya setelah salto bukan
kembali ke tangkringan tetapi ke dasar sangkar. Pada gejala awal, burung
memang hanya suka salto karena dia mencoba mencari keseimbangan badan
ketika terasa akan jatuh setelah mendongak-dongakkan kepala.
Burung yang punya kebiasaan salto karena
gangguan keseimbangan ini bisa jadi hanya menampakkan gejala itu
sesekali, atau hanya berlangsung beberapa hari. Setelah itu dia akan
normal lagi tetapi bisa kambuh lagi setiap saat.
terjadinya gangguan di pusat keseimbangan ini bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan.
1. Terdapat luka di bagian dalam telinga
sehingga sistem keseimbangan dalam tubuh (vestibular system) terganggu.
Jika hal itu bisa dipastikan sebagai penyebabnya, maka penyembuhan luka
dengan antibiotik adalah solusinya.
Antibiotik apa yang dipakai? Untuk hak ini Anda bisa menggunakan antibiotik khusus untuk bagian THT, yakni BirdTwitter. Lakukan terapi selama 5 hari yang diulang selama 3 periode waktu.
Artinya, jika penyebabnya memang karena
adanya luka atau gangguan pada bagian dalam telinga, maka setelah
gangguan hilang atau luka sembuh, maka kebiasaan salto akan hilang.
2. Infeksi jamur bisa menjadi penyebab
timbulnya gangguan pada keseimbangan burung. Jika hal ini yang terjadi
bisa diobati dengan obat untuk manusia yang dalam referensi mengenai hal
ini di ladygouldianfinch.com disebut suspensi nastitin. Namun karena
untuk obat ini perlu resep dokter, maka penggunaannya pun harus seusai
petunjuk dokter.
3. Artikel di sebuah majalah hewan
peliharaan yang ditulis Louise Bauck BSc DVM MVSc, dokter hewan dari
Avicultural Hagen Research Institute, Montreal, menyebutkan bahwa virus
paramyxovirus tipe 111 merupakan virus penyebab gangguan keseimbangan
pada berbagai burung jenis finch.
Diakui, sulit mendiagnosa penyakit ini
bahkan pada burung yang sudah mati. Namun hal itu dikaitkan dengan
adanya peradangan pada pankreas ketika dilakukan pembedahan tubuh burung
yang sudah mati. Jika virus tersebut adalah penyebabnya, maka tidak ada
pengobatan yang bisa dilakukan.
4. Faktor genetik juga diketahui menjadi
biang keladi penyakit “burung berputar-putar” yang dalam gejala awal
hanya menyebabkan burung punya kebiasaan salto. Hal ini merupakan hasil
penelitian yang dilakukan Joanne pada burung-burung gouldian. Jika
burung Anda sering salto karena faktor keturunan, dia hanya menyarankan
hendaknya kita tidak menggunakan wadah besar untuk minuman burung karena
jika tidak terkontrol burung bisa mati tenggelam ketika salto atau
berputar-putar dan kepalanya masuk ke dalam air.
5. Kekurangan nutrisi (vitamin dan
mineral) tidak disebutkan sebagai penyebab penyakit ini. Namun demikian,
masalah kecukupan nutrisi tidak bisa diabaikan karena banyak sekali
gejala penyakit pada burung yang penyebab awalnya adalah kekurangan
nutrisi.
Burung yang suka menarik ke belakang
kepalanya, sampai mendongak hampir jatuh dan mendorong dia salto untuk
mendapatkan keseimbangan, bisa disebabkan oleh karena kekurangan mineral
magnesium (Mg). Untuk hal ini, Anda bisa melakukan terapi dengan Bird
Firt Aid dan atau BirdMineral.
Berdasarkan poin-poin di atas, saya
sarankan bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Pastikan
burung Anda terbebas dari jamur, terbebas dari kemungkinan infeksi dan
perkuat daya tahan tubuh dengan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang.
No comments:
Post a Comment